Text
Maryamah Karpov (e-book)
Buku ini berkisah tentang kisah pencarian A Ling yaitu cinta sejati Andrea Hirata (Ikal) walaupun akhirnya tidak terlalu bahagia. Pada bagian awal buku ini diceritakan kisah Ikal yang telah lulus dari Universitas Sorbonne, Farewell Party-nya di Prancis juga pada saat Ikal sampai di Belitong. Pada saat sampai di Belitong, Ikal naik bus dan bertemu kembali dengan tokoh yang dulu pernah membantunya dan Arai, yaitu Bang Zaitun . Ketika pulang ke desanya, Ikal tak lupa membawa baju dinas khusus untuk ayahnya, meski sebenarnya baju itu bekasnya ketika ia masih menjadi pegawai pos. sebab ia tahu, ayahnya pasti kan senang dengan baju dinas pemberiannya. Bagi ayahnya seseorang yang mengenakan baju dinas adalah orang terpandang dengan pendidikan tinggi. Hal ini teringat ketika ayah Ikal kecewa ketika ada undangan salah alamat yang dikirimkan ke rumah Ikal dengan isi naik jabatan. Padahal pada kenyataannya isi berita itu tidaklah ditujukan pada ayah Ikal. Meski dengan sejuta kekecewaan ketika ternyata nama ayah Ikal tidak disebut, ayah Ikal tetap dengan tegar menyalami dan mengucapkan selamat kepada rekan-rekan lainnya. Lalu pada kisah selanjutnya, ada kisah penyambutan Ikal di kampungnya. Dan di Belitong akan kedatangan dokter gigi dari Jakarta. Dokter Diaz namanya. Penyambutan berlangsung begitu meriah. Pada kisah selanjutnya diceritakan tradisi-tradisi orang Belitong (Melayu, Orang sawang, Orang besarung, Khek, Hokian, dsb) yaitu merubah-rubah nama orang juga taruhandi Warung Kopi (Warung Kopi yang terkenal adalah Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi). Juga diceritakan kisah Arai, saudara yang selalu ada dalam menggapai mimpi Ikal, yang mengelilingi Dunia bersama Ikal sampai menemukan sebuah desa Edensor yang tak pernah terjarah masa. Tetapanggun dengan sejuta pesona yang tak pernah luntur. Dia akhirnya menikah dengan Zakiah Nurmala, cinta pertama Arai yang begitu sulit untuk ditakhlukkan meski pada akhirnya luruh juga. Diceritakan pula kisah Ikal sakit gigi lalu disuruh dan dipaksa-paksa oleh Kepala Kampung yaitu Ketua Karmun untuk pergi ke dokter gigi baru dari Jakarta. Padahal Ikal trauma dengan yang namanya berobat ke Dokter. Disebabkan tragedi ketika Ikal melaksanakan kewajiban Sunat bagi seorang lelaki muslim. Dan hal itu membuatnya begitu fobia, meski pada akhirnya Ikal patuh juga akan desakan Ketua Karmun. Namun, seperti hal yang telah ia takutkan, tragedi itu terulang kembali saat pencabutan gigi Ikal. Mulai pada kisah selanjutnya dan Inti dari buku ini, pencarian A Ling. Awalnya diceritakan dibuku ini ada beberapa orang yang ditemukan mati di tengah laut. Dan kemungkinan mereka adalah salah satu kunci untuk pencarian A Ling karena mereka masih berhubungan keluarga dengan A Ling. Lalu Ikal memutuskan untuk membuat perahu untuk berlayar mencari A Ling yang kemungkinan hilang di gugusan kepulauan Batuan. Ikal pun bertemu kembali dengan sahabat-sahabat Laskar Pelanginya juga teman-teman Societeit de Limpai. Ikal bertemu kembali dengan Lintang, Mahar, Samson, Syahdan, Sahara, Trapani, Harun, A Kiong, Flo, juga Kucai. Dengan bantuan teman-temannya -apalagi Lintang dan Mahar yang banyak membantu Ikal membuat kapal. Ikal dapat membuat kapal tepat waktu. Pada masa pembuatan perahu, Ikal juga belajar bermain Biola Nurmi yaitu anak Mak Cik Maryamah . Akhirnya perahu pun jadi dan diberi nama Mimpi-Mimpi Lintang. Ikal, Mahar, Chung Fa dan Kalimut pun berlayar. Mereka bertemu Tuk Bayan Tula . Dulu siapa tahu A Ling disekap Tuk Bayan Tula. Mereka juga bertemu seseorang bernama Dayang Kaw yang memberitahu bahwa mungkin A Ling ada di Batuan dan disekap oleh sebuah Lanun bernama Tambok. Akhirnya, A Ling ditemukan di Batuan, dan mereka akhirnya bisa pulang. Sesampainya di Belitong, Ikal dipaksa lagi untuk kedokter gigi dan Ikal mau. Padahal ada orang yang sudah bertaruh bahwa Ikal tidak akan pernah ke dokter gigi. Pada akhir cerita, Ikal meminta izin kepada ayahnya untuk meminang A Ling tetapi… tidak diperbolehkan. Ayahnya memberikan isyarat berbeda yang selama ini tidak pernah ia tunjukkan,. Selama hidupnya keinginan Ikal selalu ia kabulkan. Meski sampai payah mengayuh sepeda berpuluh kilo hanya untuk memberikan yoyo bagi Ikal. Namun, disaat Ikal menginginkan hal yang selama ini ia impikan diakhir perjuangan pencariannya, raut wajah ayah Ikal menyatakan tidak……………. Jika ikal harus meminang A Ling……
Unsur Intrinsik dari Novel Maryamah Karpov sebagai berikut:
I. TEMA
Tema yang diambil dalam novel tersebut adalah tentang pengorbanan cinta seseorang kepada orang-orang yang ia sayangi, termasuk sang dambaan hati. Secara umum novel Maryamah Karpov ini menceritakan tentang kehidupan sosial masyarakat Belitong.
II. ALUR
a) Tahapan Alur :
• Tahap penyituasian : ketika sang penulis merindukan seseorang yang ia sayangi.
“…. Sesuatu kembali menyesaki dadaku. Aku ingin mengayuh sepeda kencang-kencang
melewati took itu, tetapi aku tak mampu beranjak. Hatiku terendam air mata rindu,
sungguh rindu, sampai rasanya aku membeku. Kemana lagi aku harus mencari A Ling?
Semua tempat telah kutempuh, semua orang telah kutanya, tak ada kabar beritanya, tak tahu rimbanya.” (halaman 195).
• Tahap pemunculan konflik : “pisang-pisang kipas bernyawa, tiang-tiang bendera bertelinga. Tak tahu dari siapa, berita aku akan membuat perahu menyebar kemana-mana, dan aku dituduh sakit jiwa. Sampai-sampai aku tak berani melintas di pasar karena tak tahan berhari-hari dicela.” (halaman 237)
• Tahap peningkatan konflik : “dengan aba-aba dari Lintang, pompa dihidupkan. Percobaan pertama, dan ternyata gagal. Sebab, ternyata sangat susah menggosongkan drum secara simultan. Empat drum melonjak ke permukaan, jelas tak mampu menggerakkan perhu sedikitpun. Perahu itu sangat berat seperti sebuah panser yang terbenam. Eksyen dan komplotannya berteriak-teriak girang melihat kami gagal….” (halaman 343)
• Tahap klimaks : “sementara perahu-perahu anak buah Tambok makin
dekat. Lalu kudengar letupan-letupan senapan. Merekan menembaki perahu kami dengan senapan rakitan. Mahar menaikkan layar dan aku memutar haluan. Tujuan kami adalah timur dan angin barat serta merta mendorong kami.” (halaman 430)
• Tahap penyelesaian : “di tengah hamparan ilalang, A Ling berdiri sendirian menunggu. Kami hanya diam, tapi A ling tahu apa yang telah terjadi. Ia terpaku lalu luruh. Ia bersimpuh dan memeluk lututnya. Matanya semerah naga. Ia sensenggukan sambil meremas ilalang tajam. Seakan tak ia rasakan darah menguncur di telapaknya. Ia menarik putus kalungnya, menggulungkan lengan bajunya, dan memperlihatkan rajah kupu-kupu hitam di bawah sinar bulan. Ku katakan padanya bahwa aku tak’kan menyerah pada apapun untuknya dan akan ada lagi perahu berangkat ke Batuan. Ku katakan padanya, aku akan membawanya naik perahu itu dan kami akan melintasi Selat Singapura.
b) Macam Alur
Dalam novel Maryamah Karpov, macam alur atau plot yang dipakai adalah regresif atau sorot balik. Alur yang dipakai penulis dalam novel tersebut terdapat cerita mundur atau kilah balik ke masa lampau untuk menceritakan suatu permasalahan dan kadang untuk memperjelas sesuatu. Sehingga alur yang dipakai bisa disebut alur campuran.
Bukti :
“sungguh menyedihkan keadaan sekolah kami sekarang. Dulu ia dikucilkan zaman, sekarang ia masih senyam sendirian. Kami tertegun bergandengan tangan. Tak seorang pun bicara karena kami terlena mendengar suara Bu Muslimah dari dalam kelas itu, gelak tawa, sedan tangis, bait-bait puisi, dan dialog sandiwara kami dulu. Lalu mengalun suara kecil Lintang menyanyikan lagu Padamu Negeri, hanya untuk menyanyikan satu lagu itu saja ia dengan gagah berani mengayuh sepeda empat puluh kilometer. Dari rumahnya di pinggir laut: Di kelas itu, meski suaranya sumbang, ia bersenandung sepenuh jiwa.”
e1263 | 813 AND m | My Library | Tersedia - Indonesia |
e1262 | 813 AND m | My Library | Tersedia - Indonesia |
e1261 | 813 AND m | My Library | Tersedia - Indonesia |
Tidak tersedia versi lain